![]() |
| Rifki Muflih Rambe |
Rajawalipos.space Simalungun — Rifki Muflih Rambe, seorang aktivis muda dari Kecamatan Bandar, Kabupaten Simalungun, menyuarakan kritik keras terhadap kinerja DPRD Simalungun yang dianggap lamban dalam memperjuangkan aspirasi masyarakat. Setelah satu tahun menjabat, Rifki menilai belum ada perubahan berarti yang dirasakan oleh warga Simalungun, terutama terkait masalah lahan, lingkungan, dan keadilan sosial yang masih menjadi PR besar.
Sorotan dan Tuntutan
Dalam pernyataan yang dibacakan di Kota Perdagangan pada Sabtu (11/10/2025), Rifki Muflih Rambe menegaskan bahwa DPRD sebagai representasi rakyat harus lebih proaktif. "DPRD harus bergerak lebih nyata, bukan hanya beretorika tanpa aksi konkret!" ujarnya dengan penuh semangat. Ia mendesak agar DPRD Simalungun segera mengambil langkah strategis untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat.
Isu yang Melatarbelakangi
Pernyataan Rifki muncul di tengah sorotan publik terhadap beberapa kasus di Simalungun, seperti sengketa lahan dengan perusahaan besar seperti PT Toba Pulp Lestari (TPL), yang menuai protes dari berbagai elemen masyarakat dan organisasi kepemudaan seperti BEM STAI Panca Budi Perdagangan. Isu dugaan pelanggaran HAM dan pengelolaan lahan yang tidak transparan menjadi bagian dari tuntutan masyarakat kepada DPRD Simalungun untuk bertindak lebih tegas dan berpihak kepada rakyat.
Suara Rakyat Tak Bisa Dibungkam
Rifki Muflih Rambe juga menekankan pentingnya DPRD mendengar dan merespons aspirasi masyarakat dengan serius. "Jika DPRD tidak segera bertindak, maka rakyat akan semakin bersuara keras menuntut keadilan dan transparansi," tutupnya dengan nada yang tegas dan penuh harapan akan perubahan positif di Kabupaten Simalungun. (YS)

0 Komentar