Breaking News

6/recent/ticker-posts

Membangun Politik Cerdas: Dr. Bachrul Khair Amal Ajak Masyarakat Siantar Melek Demokrasi

Rajawalipos.space Pematangsiantar — Suasana Aula Asana Garden, Jalan Kasuari, Rabu (12/11/2025) pagi terasa hangat oleh semangat belajar dan berdiskusi. Di tengah para mahasiswa, tokoh masyarakat, dan aktivis perempuan, seorang akademisi tampil penuh semangat menyuarakan pentingnya kesadaran politik yang cerdas dan berintegritas dia adalah Dr. Bachrul Khair Amal, M.Si dari Universitas Negeri Medan (UNIMED).

Sebagai salah satu narasumber dalam kegiatan Pendidikan Politik bagi Masyarakat yang digelar Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Provinsi Sumatera Utara melalui Kesbangpol Kota Pematangsiantar, Dr. Bachrul menyampaikan pesan sederhana namun dalam maknanya: politik bukan sekadar soal siapa yang menang, tetapi bagaimana warga memahami dan menjaga nilai-nilai demokrasi.

"Politik cerdas bukan hanya soal memilih, tapi juga memahami. Demokrasi hanya akan hidup bila warganya mau berpikir kritis dan berani menjaga integritas," ujarnya disambut tepuk tangan peserta.

Dalam materinya yang bertajuk “Tanggung Jawab Warga Negara untuk Politik yang Cerdas dan Berintegritas”, Dr. Bachrul menekankan bahwa demokrasi sejati bertumpu pada kesadaran moral warga negara bahwa setiap suara, sekecil apa pun, membawa tanggung jawab sosial.

Kegiatan yang juga menghadirkan Junaidi A. Sitanggang, S.STP., M.Si (Sekda Kota Pematangsiantar) dan Dr. Fernanda Putra Adella (FISIP USU) ini menjadi ruang dialog terbuka antara pemerintah, akademisi, dan masyarakat sipil. Ketiganya sepakat bahwa demokrasi yang kuat lahir dari kolaborasi dan partisipasi yang sehat.

Tak sekadar mendengar ceramah, para peserta juga aktif bertanya dan berbagi pandangan tentang praktik politik di lingkungannya. Diskusi berlangsung dinamis, mencerminkan antusiasme warga untuk memahami politik secara lebih mendalam dan bermartabat.

Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan, Prama Jhon Sembiring, S.STP, M.Si, menyebut kegiatan ini sebagai upaya nyata Kesbangpol dalam memperluas literasi politik masyarakat.

"Kami ingin masyarakat tidak apatis terhadap politik, tapi justru terlibat dengan cara yang benar memahami hak, kewajiban, dan nilai etika dalam bernegara," ujarnya.

Menjelang akhir acara, suasana tampak cair namun penuh makna. Peserta meninggalkan ruangan dengan wajah antusias seolah menyadari bahwa menjadi warga negara bukan hanya tentang memilih saat pemilu, tapi juga tentang menjaga nalar dan nurani di antara hiruk-pikuk demokrasi. (FS)

Posting Komentar

0 Komentar